Jumat, 23 Maret 2012

Kisah Kita



Setiap jam dan hari ku lewati dengan tongkat di tanganku,aku di lahirkan menjadi gadis buta yang tidak bisa melihat indahnya dunia,kini aku beranjak dewasa,aku mendengar orang – orang tertawa di taman,kata  bunda mereka sedang bermain karet. Aku membayangkan jika aku seperti mereka.Aku hanya ingin melihat indahnya dunia ini dan berjalan tanpa tongkat.
Hari ini aku bangun pagi sekali aku keluar rumah untuk merasakan dingin di pagi ini,merasakan embun – embun di pagi ini.aku mendengar suara kaki berlari – lari gembira,dulu aku pernah merasakan berlari – lari dengan ayah tapi sekarang ayah sedang keluar kota,jadi aku tidak bisa berlari – lari lagi.
Jika aku berjalan terlalu lama aku sering sakit di bagian pinggangku,kata pak dokter itu karna pengaruh obat dari mataku,sampai saat ini aku tidak mengerti tentang penyakitku ini.
Hingga akirnya aku punya sahabat riska namanya dia adalah anak dari teman kerja bunda,hanya dia teman yang paling baik buat ku,dia sudah mempunyai pacar indra namanya,entah karna apa indra jadi perhatian kepadaku,
Riska tidak suka dengan kedekatan ku dengan indra,aku jadi merasa tidak enak dengan riska,aku fikir indra perhatian dengan ku karena diamerasa kasihan denganku,akhirnya aku bilang dengan indra bahwa aku tidak suka dikasihani olehnya,tapi indra tetap saja perhatian denganku,hingga akhirnya riska menjauh dari ku dan memutuskan untuk pisah dengan indra,aku merasa bersalah.aku benci dengan penyakitku aku tidak suka dikasihani orang karena dengan dikasihani maka akan ada yang membenci ku.
“Aku mohon kepadamu ya tuhan agar aku dapat melihat dunia semeniit saja,dan aku juga mohon agar aku tidak selalu menjadi orang lemah,aku mensyukuri semua yang engkau berikan tapi aku hanya pinta sedik saja untuk bisa melihat dunia”