Jumat, 03 Februari 2012

pedagang asongan



  Pedagang Asongan

Pagi yang cerah ini aku berharap akan ada para hajatan ataupun pesta yang akan memerlukan jasaku untuk mengambil barang yang tak terpakai agar tidak menjadi sampah busuk di rumahnya. Hari ini aku berangkat dari rumah pukul 05.00 agar aku bisa mendapatkan rezeki yang banyak untuk makan hari ini. Sudah 3 jam aku berjalan melewati pinggir kota aku hanya mendapat sedikit sampah daur ulang tapi tak apa kata ayah aku harus semangat dalammenjalankan tugasku karna allah tidak suka dengan manusia yang lemah,aku harus semangat.

7  jam kemudian.....

Akhirnya setelah lelah aku mencari aku mendapatkan juga kaleng – kaleng minuman yang habis tadi malam kata pemiliknya tadi malam habis ada pertemuan pemilihan RT. Alhamdulillah aku bisa makan hari ini. Akhinya aku berjalan ke tempat penadah barang – barang asongan aku mendapatkan uang 10.000. kerja 7 jam sudah dapat uang 10.000.akhinya aku pulang membawa sebungkus nasi dan tempe untuk makan ku hari ini. Tak lupa aku berbagi dengan teman – teman ku yang tidak bisa dapat apa – apa hari ini.

Keesokan harinya aku berangkat seperti kemarin aku ingin agar hari ini bisa mendapat hasil lebih dari kemarin. Akupun berjalan jauh dari tempat tinggal ku di jalan aku bertemu seorang nenek tua yang buta.akupun tak tega melihat nenek – nenek itu sendiri akhirnya aku temui nenek – nenek itu
“ada yang bisa saya bantu nek?”
“kamu siapa?”
“ saya putri nek, nenek sedang apa sendiri di sini?”
“nenek dari desa nak,nenek ingin mengunjungi anak nenek di kota, ini alamatnya..”
 “oooh...mari saya antar nek..”
“terima kasih ya nak”
Iya nek kebetulan alamat ini tak jauh dari sini.”
Tak lama kemudian akupun menemui alamat itu.rumah yang besar dengan pagar yang tinggi menutupi rumah itu di sudut pagar terdapat bapak tua dengan seragam putih bertanya, “mencari siapa dek?”
“aku mencari ibu ketrin pak,nenek ini dalah ibunya”
“oooh...tunggu saya panggil bu ketrin..”
Tak lama kemudian aku melihat sesosok wanita cantik, tinggi, memakai jilbab dengan rapih persis seperti wanita di arab akupun terkejut melihatnya,
“ada apa ya dik?”
“ ini bu saya mengantar nenek ini saja,”  tak lam kemudian ibu itu menangis dan memeluknya nenek, akupun terharu melihat mereka lalu aku berpamitan pulang untuk meneruskan kerjaku. Ibu itu bertanya
“kamu tinggal di mana dek?”
“saya tinggal di desa kembar bu”
“hmmmm....”
“lalu kamu sekolah tidak?”
“tidak”
“ohhh,besok kamu ada acara? Kalau bisa kamu ke rumah saya besok pagi yaaa”
“iya bu,”
Akhirnya aku kembali berkerja hari ini aku hanya mendapat sedikit sampah hanya cukup makan untuk sore hari dan setelah itu aku berpuasa,sampai besok.

 pukul 06.00 
akupun bangun dari tempat tidurku berharap hari ini aku dapat uang untuk makan ku pagi ini sampai besok tanpa puasa,akhirnya aku ke rumah bu ketrin terlebih dahulu,lalu aku langsung di persilahkan masuk oleh bapak tua di pojok pagar itu,akupun masuk ke rumah besar itu kembali,tak berapa lama aku melihat wanita cantik itu keluar dari kamar tidurnya.tak lama ibu itu bertanya
” orang tua kamu tinggal di mana?”
“Ayah dan ibu meninggal 3 tahun yang lalu”
Lalu ibu terdiam sejenak dan menawari aku untuk menjadi anaknya karena sudah lama dia tidak punya anak. Akupun bingung aku merasa bahagia sekaligus sedih karena aku seperti melupakan ibuku dengan menjadi anak orang lain,akhinya aku di bujuk dengan ibu ketrin untuk jadi anaknya.
Lalu akupun brfikir sejenak dan aku menjawab” iya “ kepada ibu lalu akupun di sekolahkan oleh ibu ketrin,aku bersyukur mungkin ini balasan dari mu ya allah.
Akhirnya akupun bisa hidup layak seperti anak – anak yang lain yang bisa sekolah dan memiliki keluarga yang menyayangiku.


Cerpen ini di buat untuk mengingatkan kita bahwa banyak anak indonesia yang masih terlantar,dan tidak sepantasnya kita yang masih bisa bersekolah menyia – nyiakan waktu dengan tauran atau pekerjaan anak – anak jaman sekarang yang tidak mmikirkan masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar