Pedagang Asongan
Pagi yang cerah ini aku berharap akan
ada para hajatan ataupun pesta yang akan memerlukan jasaku untuk mengambil
barang yang tak terpakai agar tidak menjadi sampah busuk di rumahnya. Hari ini
aku berangkat dari rumah pukul 05.00 agar aku bisa mendapatkan rezeki yang
banyak untuk makan hari ini. Sudah 3 jam aku berjalan melewati pinggir kota aku
hanya mendapat sedikit sampah daur ulang tapi tak apa kata ayah aku harus
semangat dalammenjalankan tugasku karna allah tidak suka dengan manusia yang
lemah,aku harus semangat.
7
jam kemudian.....
Akhirnya setelah lelah aku mencari aku
mendapatkan juga kaleng – kaleng minuman yang habis tadi malam kata pemiliknya
tadi malam habis ada pertemuan pemilihan RT. Alhamdulillah aku bisa makan hari
ini. Akhinya aku berjalan ke tempat penadah barang – barang asongan aku
mendapatkan uang 10.000. kerja 7 jam sudah dapat uang 10.000.akhinya aku pulang
membawa sebungkus nasi dan tempe untuk makan ku hari ini. Tak lupa aku berbagi
dengan teman – teman ku yang tidak bisa dapat apa – apa hari ini.
Keesokan harinya aku berangkat seperti
kemarin aku ingin agar hari ini bisa mendapat hasil lebih dari kemarin. Akupun
berjalan jauh dari tempat tinggal ku di jalan aku bertemu seorang nenek tua
yang buta.akupun tak tega melihat nenek – nenek itu sendiri akhirnya aku temui
nenek – nenek itu
“ada yang bisa saya bantu nek?”
“kamu siapa?”
“ saya putri nek, nenek sedang apa
sendiri di sini?”
“nenek dari desa nak,nenek ingin
mengunjungi anak nenek di kota, ini alamatnya..”
“oooh...mari
saya antar nek..”
“terima kasih ya nak”
Iya nek kebetulan alamat ini tak jauh
dari sini.”
Tak lama kemudian akupun menemui alamat
itu.rumah yang besar dengan pagar yang tinggi menutupi rumah itu di sudut pagar
terdapat bapak tua dengan seragam putih bertanya, “mencari siapa dek?”
“aku mencari ibu ketrin pak,nenek ini
dalah ibunya”
“oooh...tunggu saya panggil bu ketrin..”
Tak lama kemudian aku melihat sesosok
wanita cantik, tinggi, memakai jilbab dengan rapih persis seperti wanita di
arab akupun terkejut melihatnya,
“ada apa ya dik?”
“ ini bu saya mengantar nenek ini
saja,” tak lam kemudian ibu itu menangis
dan memeluknya nenek, akupun terharu melihat mereka lalu aku berpamitan pulang
untuk meneruskan kerjaku. Ibu itu bertanya
“kamu tinggal di mana dek?”
“saya tinggal di desa kembar bu”
“hmmmm....”
“lalu kamu sekolah tidak?”
“tidak”
“ohhh,besok kamu ada acara? Kalau bisa
kamu ke rumah saya besok pagi yaaa”
“iya bu,”
Akhirnya aku kembali berkerja hari ini
aku hanya mendapat sedikit sampah hanya cukup makan untuk sore hari dan setelah
itu aku berpuasa,sampai besok.
pukul 06.00
akupun bangun dari tempat tidurku
berharap hari ini aku dapat uang untuk makan ku pagi ini sampai besok tanpa
puasa,akhirnya aku ke rumah bu ketrin terlebih dahulu,lalu aku langsung di persilahkan
masuk oleh bapak tua di pojok pagar itu,akupun masuk ke rumah besar itu
kembali,tak berapa lama aku melihat wanita cantik itu keluar dari kamar
tidurnya.tak lama ibu itu bertanya
” orang tua kamu tinggal di mana?”
“Ayah dan ibu meninggal 3 tahun yang
lalu”
Lalu ibu terdiam sejenak dan menawari
aku untuk menjadi anaknya karena sudah lama dia tidak punya anak. Akupun
bingung aku merasa bahagia sekaligus sedih karena aku seperti melupakan ibuku
dengan menjadi anak orang lain,akhinya aku di bujuk dengan ibu ketrin untuk
jadi anaknya.
Lalu akupun brfikir sejenak dan aku
menjawab” iya “ kepada ibu lalu akupun di sekolahkan oleh ibu ketrin,aku
bersyukur mungkin ini balasan dari mu ya allah.
Akhirnya akupun bisa hidup layak seperti
anak – anak yang lain yang bisa sekolah dan memiliki keluarga yang
menyayangiku.
Cerpen ini di buat untuk mengingatkan
kita bahwa banyak anak indonesia yang masih terlantar,dan tidak sepantasnya
kita yang masih bisa bersekolah menyia – nyiakan waktu dengan tauran atau
pekerjaan anak – anak jaman sekarang yang tidak mmikirkan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar