Setiap jam dan hari ku lewati dengan tongkat di tanganku,aku
di lahirkan menjadi gadis buta yang tidak bisa melihat indahnya dunia,kini aku
beranjak dewasa,aku mendengar orang – orang tertawa di taman,kata bunda mereka sedang bermain karet. Aku membayangkan
jika aku seperti mereka.Aku hanya ingin melihat indahnya dunia ini dan berjalan
tanpa tongkat.
Hari ini aku bangun pagi sekali aku keluar rumah untuk
merasakan dingin di pagi ini,merasakan embun – embun di pagi ini.aku mendengar
suara kaki berlari – lari gembira,dulu aku pernah merasakan berlari – lari dengan
ayah tapi sekarang ayah sedang keluar kota,jadi aku tidak bisa berlari – lari lagi.
Jika aku berjalan terlalu lama aku sering sakit di bagian
pinggangku,kata pak dokter itu karna pengaruh obat dari mataku,sampai saat ini
aku tidak mengerti tentang penyakitku ini.
Hingga akirnya aku punya sahabat riska namanya dia adalah
anak dari teman kerja bunda,hanya dia teman yang paling baik buat ku,dia sudah
mempunyai pacar indra namanya,entah karna apa indra jadi perhatian kepadaku,
Riska tidak suka dengan kedekatan ku dengan indra,aku jadi
merasa tidak enak dengan riska,aku fikir indra perhatian dengan ku karena
diamerasa kasihan denganku,akhirnya aku bilang dengan indra bahwa aku tidak
suka dikasihani olehnya,tapi indra tetap saja perhatian denganku,hingga
akhirnya riska menjauh dari ku dan memutuskan untuk pisah dengan indra,aku
merasa bersalah.aku benci dengan penyakitku aku tidak suka dikasihani orang
karena dengan dikasihani maka akan ada yang membenci ku.
“Aku mohon kepadamu ya tuhan agar aku dapat melihat dunia
semeniit saja,dan aku juga mohon agar aku tidak selalu menjadi orang lemah,aku
mensyukuri semua yang engkau berikan tapi aku hanya pinta sedik saja untuk bisa
melihat dunia”